Jika Windows XP Anda rusak (corrupted) dimana Anda tidak mempunyai sistem operasi lain
untuk booting. Anda dapat melakukan perbaikan instalasi (Repair Install) yang bekerja
sebagaimana setting (pengaturan) yang awal. Berbagai macam file atau data yg bsa
mengakibatkan corrupt. Sebagai acuan saya menyebutkan 4 macam contoh.NTOSKRNL Rusak
atau Hilang (Missing or Corrupt)Jika Anda mendapati pesan error bahwa "NTOSKRNL not
found" / NTOSKRNL tak ditemukan, lakukan:- Masukkan CD Windows XP dan booting dari
CD tersebut.- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.- Tekan angka
sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.
- Biasanya #1- Pindahlah ke drive CD Drive Anda berada.- Tulis: CD i386- Tulis:
expand ntkrnlmp.ex_ C:\Windows\System32\ntoskrnl.exe- Jika Windows XP Anda terinstal di
tempat lain, maka ubahlah sesuai dengan lokasinya.- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXITHAL.
DLL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt)Jika Anda mendapatkan error berkenaan dengan
rusak atau hilangnya file hal.dll, ada kemungkinanfile BOOT.INI mengalami salah konfigurasi
(misconfigured).- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.- Pada saat muncul
opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi
Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.- Biasanya #1- Tulis: bootcfg /list Menampilkan
isi/masukan pada file BOOT.INI saat ini- Tulis: bootcfg /rebuild Memperbaiki konfigurasi
dari file BOOT.INI- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXITDirektori \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG
rusak atau hilangJika Anda mendapatkan error dengan tulisan:"Windows could not start because
the following files is missing or corrupt\WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SYSTEM or \WINDOWS
\SYSTEM32\CONFIG\SOFTWARE"- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.- Tekan angka sesuai dengan
lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.- Biasanya #1- Masukkan
password administrator jika diperlukan.- Tulis: cd \windows\system32\config- Berikutnya
tergantung di bagian mana letak terjadinya kerusakan:- Tulis: ren software software.
rusak ATAU ren system system.rusak- Berikutnya lagi juga tergantung di bagian mana letak
terjadinya kerusakan:- Tulis: copy \windows\repair\system- Tulis: copy \windows\repair
\software- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXITNTLDR atau NTDETECT.COM tak ditemukan
(NTLDR or NTDETECT.COM Not Found)Jika Anda mendapati error bahwa NTLDR tak ditemukan saat
booting:a. Untuk partisi tipe FAT - Silakan Anda melakukan booting dari disket Win98 Anda
dan salinlah file NTLDR atau NTDETECT.COM dari direktori i386 ke drive induk/akar (root)
C:\ b. Untuk partisi tipe NTFS - Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R. - Tekan angka sesuai dengan
lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai. - Biasanya #1 - Masukkan
password administrator jika diperlukan. - Masukkan perintah berikut, dimana X: adalah
alamat drive dari CD ROM Anda (Sesuaikan!). - Tulis: COPY X:\i386\NTLDR C\: - Tulis: COPY X:
\i386\NTDETECT.COM C:\ - Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT
Minggu, 31 Oktober 2010
Tips Mempercepat Booting for XP...^^...
Pasti anda kesal bila Booting yg sangat lamaaaaaaaaaaaaaaaa...
jika anda mengalami hal itu pasti anda kesal.
Berikut Tips untuk mempercepat Booting Windows:
Langkah Pertama:
Buka aplikasi notepad
Ketikkan “del c:\windows\prefetch\ntosboot-*.*/q” (Tanpa tanda kutip )
dan save as dengan nama ntosboot.bat dalam drive c:\
Langkah Ke Dua:
Lalu klik menu Start–>Run–> dan ketikkan gpedit.msc
Langkah Ke Tiga:
Klik Computer Configuration–>Windows Settings–>Script–>lalu klik 2 kali pada Shutdown
Langkah Ke Empat:
Dalam Windows Shutdown Properties klik add lalu browse. lalu cari letak file ntosboot.bat yang anda buat tadi dan klik open.
Langkah Ke Lima:
Lalu klik OK ,Apply dan OK sekali lagi untuk menyelesaikannya.
Langkah Ke Enam:
Lalu klik menu Start–>Run–> dan devmgmt.msc
Langkah Ke Tujuh:
Klik IDE ATA/ATAPI controllers–>Primary IDE Channel ( Klik 2 kali untuk membuka properties )
Langkah Ke Delapan:
Pilih Advanced Settings
Pada Device 0 atau Device 1
Ganti Device Type menjadi None ( Ganti saja pilihan Device Type yang tidak terkunci )
Langkah KE Sembilan:
Klik IDE ATA/ATAPI controllers–>Secondary IDE Channel ( Klik 2 kali untuk membuka properties )
Ulangi seperti Langkah 8
Langkah Ke Sepuluh:
Restart Komputer anda dan anda bisa lihat perubahannya.
SELAMAT MENCOBA
jika anda mengalami hal itu pasti anda kesal.
Berikut Tips untuk mempercepat Booting Windows:
Langkah Pertama:
Buka aplikasi notepad
Ketikkan “del c:\windows\prefetch\ntosboot-*.*/q” (Tanpa tanda kutip )
dan save as dengan nama ntosboot.bat dalam drive c:\
Langkah Ke Dua:
Lalu klik menu Start–>Run–> dan ketikkan gpedit.msc
Langkah Ke Tiga:
Klik Computer Configuration–>Windows Settings–>Script–>lalu klik 2 kali pada Shutdown
Langkah Ke Empat:
Dalam Windows Shutdown Properties klik add lalu browse. lalu cari letak file ntosboot.bat yang anda buat tadi dan klik open.
Langkah Ke Lima:
Lalu klik OK ,Apply dan OK sekali lagi untuk menyelesaikannya.
Langkah Ke Enam:
Lalu klik menu Start–>Run–> dan devmgmt.msc
Langkah Ke Tujuh:
Klik IDE ATA/ATAPI controllers–>Primary IDE Channel ( Klik 2 kali untuk membuka properties )
Langkah Ke Delapan:
Pilih Advanced Settings
Pada Device 0 atau Device 1
Ganti Device Type menjadi None ( Ganti saja pilihan Device Type yang tidak terkunci )
Langkah KE Sembilan:
Klik IDE ATA/ATAPI controllers–>Secondary IDE Channel ( Klik 2 kali untuk membuka properties )
Ulangi seperti Langkah 8
Langkah Ke Sepuluh:
Restart Komputer anda dan anda bisa lihat perubahannya.
SELAMAT MENCOBA
NORMALISASI
Normalisasi
Menurut Chris Gane dan Trish Sarson dalam Jogiyanto (2000 : 403) “Normalisasi adalah proses pengorganisasian file untuk menghilangkan group atau elemen yang berulang-ulang”. Pembuatan normalisasi dapat dijadikan sebagai acuan untuk pembuatan database atau file-file yang akan digunakan pada aplikasi yang akan dibuat. Sebelum mengenal lebih jauh mengenai normalisasi ada beberapa konsep yang harus diketahui terlebih dahulu seperti field atau atribut kunci dan kebergantungan kunci (functional dependency)
Setiap file selalu terdapat kunci dari file tersebut berupa satu field atau satu set field yang dapat mewakili satu record. Ada beberapa macam kunci (key function) yang digunakan untuk proses pencarian, penyaringan, hapus dan lain sebagainya yang digunakan dalam pengolahan database, diantaranya adalah :
a. Kunci Super (Super Key)
Himpunan dari satu atau lebih entitas yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan secara unik sebuah entitas dalam entitas set.
b. Kunci Calon (Candidate Key)
Kunci calon adalah satu atribut atau satu set minimal atribut yang mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian yang spesifik dari suatu entitas. Jika suatu kunci kandidat berisi lebih dari satu atribut, maka biasa disebut sebagai Kunci Gabungan (Composite Key).
c. Kunci Primer (Primary Key)
Kunci primer adalah suatu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian yang spesifik, akan tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entitas.
d. Kunci Alternatif (Alternate Key)
Kunci alternatif adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai primary key. Kunci alternatif banyak dipakai untuk kunci pengurutan dalam pembuatan laporan
e. Kunci Tamu (Foreign Key)
Kunci tamu adalah satu set atribut atau satu set atribut yang melengkapi satu relationship (hubungan) yang menunjukkan ke induknya. Kunci tamu ditempatkan pada entitas anak dan sama dengan kunci primer induk yang direlasikan. Hubungan antara induk dan anak adalah hubungan satu lawan banyak (One to Many Relationship).
Normalisasi terbagi menjadi beberapa bentuk yaitu:
a. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Adalah proses pengumpulan data yang akan direkam dengan tidak mengikuti suatu format tertentu. Semua field yang ada diikutsertakan tanpa terkecuali, sehingga seringkali ada group atau atribut yang berulang (Repeating Group).
b. Bentuk Normal Pertama (First Normal Form/1NF)
Bentuk 1NF mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi satu record, nilai dari field berupa atomic value, tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda, tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua.
c. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form/2NF)
Bentuk 2NF mempunyai syarat bentuk data telah memenuhi kriteria dari bentuk 1NF. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama atau primary key. Sehingga untuk bentuk 2NF harus sudah ditentukan kunci field-nya. Kunci harus unik dan dapat mewakili atribut yang lain yang menjadi anggotanya.
d. Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form/3NF)
Untuk menjadi 3NF maka relasi harus dalam bentuk 2NF dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Dengan kata lain, semua atribut bukan kunci haruslah bergantunghanya dari primary key secara menyeluruh.
e. BCNF (Boyce Code Normal Form)
BCNF mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk 1NF dan setiap atribut harus bergantung fungsi pada atribut super key.
a. Normalisasi Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Langganan:
Komentar (Atom)



